Rabu, 29 Maret 2017

Peranan pemusik dan singer dalam mendukung Worship Leader di dalam Ibadah



Kolose 3 : 23
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

·         Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dengan segenap hati
·         Di dalam melayani kedudukan kita ini sama. WL, Pemusik, dan Singer sama  tidak ada yang lebih besar. Funsinya saja yang berbeda, Worship leader : Memimpin pujian, Singer : mendampingi/mendukung dalam bernyanyi, Pemusik : mengiringi    
·         Melayani mulai dari hal yang kecil 

1.    Pengertian Ibadah
Ibadah berasal dari bahasa Ibrani (abad) yang berarti  ‘bekerja, melayani’ yang kemudian berkembang menjadi (abodah) yang berarti ‘pekerjaan, ibadah’. Awalnya kata abodah ini dipakai dalam penyembahan kepada dewa-dewi, tetapi kemudian di isi dengan makna baru ketika di pakai dalam penyembahan kepada Allah yang tunggal. Dalam bahasa Yunani latreia atau leitourgia yang berarti ‘seorang yang mempunyai pekerjaan sebagai budak atau hamba’.  Awalnya makna dari kata latreia dikaitkan dengan pelayanan dalam sebuah seni, olahraga, dan lebih banyak dikaitkan dengan politik. Kemudian akhirnya dipakai dalam arti mempersembahkan  ‘ibadah’ kepada Allah, yang memberikan gambaran tentang rasa takut penuh hormat, kekaguman. Dari  kedua arti ini memberikan pengertian bahwa ibadah makna dasarnya adalah pekerjaan atau aktivitas hidup sehari-hari manusia yang senantiasa membawa kemuliaan bagi Tuhan. 
Ibadah juga tidak bisa dipisahkan dan harus dilakukan dalam suatu persekutuan jemaat. Ibadah yang seperti ini mengandung arti agar jemaat mendengarkan Firman Tuhan. Sama seperti seorang hamba akan lebih dahulu mendengarkan perkataan atau kehendak tuannya barulah ia bekerja. Dengan demikian ibadah yang dilaksanakan dalam Bait Suci ataupun Gereja tidak hanya sebagai tempat memuji, dan menyembah Tuhan sebagai satu persekutuan melainkan suatu suasana di mana umat kepunyaan Allah mendengarkan Firman Tuhan yang nantinya akan diperbuat dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
a.       Ibadah merupakan pekerjaan/kebiasaan atau aktivitas hidup sehari-hari manusia yang senantiasa membawa kemuliaan bagi Tuhan. 
b.      Ibadah bukan hanya sebagai tempat memuji, dan menyembah Tuhan sebagai satu persekutuan melainkan suatu suasana di mana umat kepunyaan Allah mendengarkan Firman Tuhan yang nantinya akan diperbuat dalam kehidupan sehari-hari
c.       Pusat utama dalam ibadah adalah penyembahan kepada Tuhan

2.    Peranan Singer dalam sebuah Ibadah
Pada dasarnya setiap pelayan Tuhan akan sangat berperan dalam sebuah Ibadah atau kebaktian, tetapi setiap pelayan Tuhan harus mengetahui porsi-porsi dimana mereka harus berfungsi. Singer memiliki peran yang cukup penting di dalam sebuah ibadah. Ada baiknya seorang singer adalah mereka yang sudah bisa dan terbiasa untuk bernyanyi
a.        Singer membantu WL dalam ibadah, baik melalui pujian dan gerakan
b.        Singer jangan lebih/terlalu dominan dari WL, dalam hal suara dan interaksi
c.         Singer dalam keadaan khusus dapat membantu menyampaikan code kepada pemusik
d.        Setiap singer harus mengetahui kapan dan dimana moment memulia lagu,
e.         Mendampingi jemaat dalam bernyanyi
f.         Mendampingi Worship Leader saat WL memberi  komentar atau arahan
g.        Memberi suasana perenungan
h.        Memberi variasi lagu (tentu saja, sebaiknya variasi dipersiapkan terlebih dahulu)
i.          Memberi variasi pembagian suara (tentu saja yang telah dipersiapkan aransemen yang disesuaikan dengan akord yang digunakan pemusik)

Kecakapan seorang Singer
a.        Bloking Mike
b.        Penguasaan Lagu, baik :syair, nada, intro, ending, coda, interlude, overtune, meadley, dll. Pelajari kepekaan telinga, untuk accord-accord pembimbing menuju Reff, menuju Coda, menuju Brigge, dll
c.         Memahami sign/kode WL
d.        Penguasaan Vokal:
e.         Buka rahang
-        A, i, u, e, o (Artikulasi suara)
-        Hamin/ tehnik meredam suara
-        Dll

f.         Eye contac
g.        Ekspresi
-        Mata tersenyum
-        Si juru bisik
-        Kesungguhan hati
-        Penghayatan syair
h.        Pengembangan diri
Belajar lagu-lagu baru dari :Kaset, MP 3, baca buku yang berkaitan dengan pelayanan musik, kliping lagu, dll


i.          Kedisiplinan Singer
-       Disiplin doa pribadi, disiplin membaca Alkitab, disiplin beribadah, disiplin mencatat kotbah. Disiplin menjadi pelaku Firman, disiplin dalam berpuasa
-       Disiplin tepat waktu jam latihan
-       Disiplin dalam kerapian naik, turun podium
-       Berpakaian dengan rapi dan sopan

j.        Kedisiplinan tubuh
       - No smoking
       - Jangan terlalu banyak makan goreng-gorengan
       -  Usahakan minimal satu minggu sekali minum jeruk nipis hangat


3.    Musik gereja dari sudut pandang Alkitab

Musik merupakan salah satu ”bahasa” untuk berkomunikasi. Dalam kitab Ulangan 31:19, Tuhan mengatakan kepada Musa untuk menuliskan nyanyian dan mengajarkannya kepada bangsa Israel. Nyanyian yang diajarkan adalah kesaksian bagi Tuhan terhadap bangsa Israel, karena mereka akan melupakan Tuhan dan pergi mencari allah lain. Dalam konteks ini musik merupakan ”message and mission”, di mana musik menjadi bagian dari pernyataan/wahyu Tuhan kepada manusia.

Dalam Efesus 5:19 dan Kolose 3:16 diajarkan prinsip-prinsip kekristenan melalui musik. Musik gereja menjadi suatu alat yang memperlengkapi setiap orang yang dipilih Tuhan menjadi penginjil, pengajar, pemusik, pemimpin paduan suara untuk melayani pekerjaan-Nya. Musik dapat dipakai Tuhan untuk menyatakan kebenaran, dan sebagai sarana umat untuk menyampaikan ucapan syukur melalui nyanyian dan puji-pujian.

Salah satu kitab yang paling banyak menyinggung tentang musik adalah Mazmur. Kitab ini ditulis oleh orang yang memiliki keterampilan bermusik dan kerohanian yang luar biasa. Daud menulis Mazmur 33:3, “ Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik (skillfully) dengan sorak-sorai!” Daud dipilih Tuhan karena ia seorang “yang pandai main kecapi”. Ia bukan hanya sekadar tahu saja tentang musik, namun ia mahir memainkannya. Versi King James dalam 1 Tawarikh 15:22 juga menyatakan bahwa Kenanya, seorang pemimpin Lewi, dipilih Tuhan karena “he instructed about the song, because he was skillful”. Jadi kedua hal yang paling penting dalam musik gereja adalah kerohanian dan keterampilan yang harus dikembangkan secara bersama dan terus-menerus.

Musik gereja dapat menjadi berkat bagi jemaat bila dipakai dan dikembangkan dengan baik dan benar. Pada saat kita akan membangkitkan apresiasi musik kepada anggota jemaat, para musisi gereja harus sadar dan ingat bahwa tidak semua anggota gereja memiliki latar belakang musik. Itu sebabnya jemaat harus diajar dengan sabar dan bertahap untuk menunjukkan bahwa musik juga dapat dipakai untuk mengekspresikan kekristenan.

Musik gereja dibentuk dengan tujuan untuk memenangkan jiwa manusia berdosa melalui firman Tuhan. Musiknya sendiri tidak dapat membuat seseorang menjadi Kristen dan tidak dapat menyebabkan seseorang beribadah kepada Allah. Hanya kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui musiklah yang dapat membuat perubahan pada diri seseorang.

4.    Jenis-Jenis Musik Gerejawi pada masa kini

1.      Musik gereja Protestan
2.      Musik gereja Injili/Akustik
3.      Musik gereja Kidung Pujian
4.      Musik gereja Kontemporer

5.    Perananan Pemusik dalam Ibadah
Di dalam sebuah ibadah Pemusik memiliki peran yang penting, tanpa musik ibadah akan terlihat monoton dan kurang menggairahkan. ibarat makan soto tanpa garam. Dalam pelayanan musik, peran pemusik adalah mambawa suasana pemyembahan dan membantu jemaat untuk mengangkat suara mereka dalam menyanyikan lagu.
Sebagai seorang pemusik, anda tidak dapat menghindari suatu kondisi di mana jemaat tidak memandang/melihat anda. dengan kata lain, setiap jemaat pasti akan melihat anda dan anda pasti menjadi sorotan jemaat, maka dari itu sikap kehidupan kita juga akan menjadi sorotan. Menjadi seorang pemusik gereja merupakan panggilan yang luar biasa, Jangan memandang rendah panggilan tersebut.
Di dalam bermain musik khususnya permainan band atau team sangatlah berbeda dengan bermain secara tunggal. Bermain secara team harus mengutamakan kepentingan bersama. Setiap person harus saling memperhatikan, saling mengerti, dan harus dapat saling membangun Chemistry. Bermain musik digereja juga sangatlah berbeda ketika kita sedang bermain musik di tempat umum.

1.    Sebagai seorang pemusik, anda mungkin belajar sendiri atau pernah dilatih tetapi jangan memainkan alat musik melewati batas saat ibadah karena anda berada dalam satu tim musik.
2.    Jka ada suatu teknik atau permainan yang anda ingin tonjolkan maka gunakan pada saat berlatih sehingga permainan tersebut sempurna saat dibawa ke ibadah.
3.    Usahakan di dalam sebuah Team atau Group ada leader yang dapat memimpin; biasanya pemain Keyboard pada umumnya menjadi leader dalam sebuah Team/Group
4.    Setiap pemain harus mempersiapkan ibadah dengan berlatih bersama
5.    Setiap pemusik diharuskan untuk mencatat setiap daftar lagu dalam setiap pelayanan
6.    Dalam performance atau pementasan setiap pemusik harus dapat saling berkoordinasi dengan baik dengan sesama pemusik, dengan singer, dengan WL, bahkan dengan Audience

Kecakapan seorang Pemusik
a.       Penguasaan Panggung dan Alat musik
b.        Penguasaan Lagu, baik Chord, nada, intro, ending, coda, interlude, overtune, meadley, serta menguasai tempo
c.         Memahami sign/kode WL
d.        Menguasai Fariasi dalam lagu
e.         Pengembangan diri
Belajar lagu-lagu baru dari :Kaset, MP 3, baca buku yang berkaitan dengan pelayanan musik, kliping lagu, mempelajari inovasi baru dalam menemukan Intro.
f.         Kedisiplinan Pemusik
-       Disiplin doa pribadi, disiplin membaca Alkitab, disiplin beribadah, disiplin mencatat kotbah. Disiplin menjadi pelaku Firman, disiplin dalam berpuasa
-       Disiplin tepat waktu jam latihan
-       Disiplin dalam kerapian naik, turun podium
-       Berpakaian dengan rapi dan sopan

g.      Kedisiplinan tubuh
      -  No smoking
      - Jangan tidur terlalu malam ketika mau melayani

4. Kesimpulan dan Aplikasi

            Seorang pemusik dan singer memiiki peran yang begitu penting di dalam sebuah ibadah. Pemusik dan singer haruslah dapat mengutamakan kepentingan bersama dalam mendukung WL. Setiap person harus dapat saling memperhatikan, saling mengerti, dan harus dapat saling membangun chemistry. Bermain musik digereja juga sangatlah berbeda ketika kita sedang bermain musik di tempat umum.
Di dalam melayani pada sebuah ibadah jemaat setiap pelayan Tuhan harus memahami dan mengerti bahwa yang kita lakukan bukanlah pentas pertunjukkan musik bagi suatu paduan suara atau pemusik, melainkan suatu pelayanan untuk memuliakan Tuhan.


Selama masih ada kesempatan layanilah Tuhan dengan sungguh

Melayani bukanlah beban, melayani adalah sebuah panggilan yang begitu mulia


SOLI DEO GLORIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar