We are, GOD Family
Kita
semua adalah keluarga Allah
SEMUT, Hampir sebagian besar kita mengenal
hewan yang satu ini. Dengan warna dominan coklat, merah atau hitam, bentuknya
yang mungil dan terkadang bergerombol, membuat hewan ini menjadi semakin mudah diketahui.
Terlebih, jika terdapat sesuatu yang bersifat manis, dijamin kerumunan hewan
ini akan datang dalam waktu yang tak lama.
Meskipun kecil banyak
pelajaran berharga yang dapat kita pelajari :
Selalu bekerja bersama-sama
Semut selalu melakukan pekerjaannya
bersama-sama, mereka memiliki rasa saling membutuhkan. Saling menutupi
kelemahan, karena kecil mereka harus dapat terus bersama,
Mendahulukan
kepentingan umum dibanding pribadi
Inilah salah satu kelebihan semut dibanding
manusia. Semut tak pernah punya keinginan untuk menambah pundi-pundi
pribadinya. Bahkan, hewan ini lebih mengutamakan kepentingan bersama dibanding
kepentingan dirinya sendiri. NO Korupsi
Semut itu saling tolong
menolong dan berjiwa sosial
Semut ketika makanan yang hendak diangkut
terlalu berat, Mereka akan mengangkatnya
bersama-sama. Jika
ada temannya yang diganggu akan menolong.
Semut
tidak pernah putus asa
Cobalah bentangkan tangan anda untuk menutup
jalan yang tengah dilalui seekor semut. Semut itu tidak akan berhenti atau
mundur, ia akan terus berjalan ke segala arah untuk mencari rute lain. Tidak
jarang, semut itu akan dengan santainya menaiki tangan kita untuk bisa melewati
rintangan dan kembali melanjutkan perjalanannya
Pada
dasarnya setiap mahluk hidup, memiliki rasa saling membutuhkan dan bergantung
dengan sesamanya.
Begitupula
dengan manusia, Setiap manusia membutuhkan orang lain di dalam kehidupan, tak
ada manusia yang dapat tahan untuk hidup sendiri.
Seorang Filsuf berkata :
“Aku
tak peduli betapa miskinnya Diriku, jika aku memiliki keluarga, aku kaya”
1 Yohanes 4 : 16
Kita
telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah
kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam
Allah dan Allah di dalam dia.
Keluarga
Allah digambarkan di dalam 1 Yohanes 4 : 16
1
Adalah
mereka Yang telah mengenal dan percaya akan kasih Allah
Kasih Allah yang mempersatukan setiap kita, setiap
orang yang mengasihi Allah adalah keluarga kita
- Kasih yang mendasari hubungan kita dengan sesama
- Yang tidak mengasihi Allah tidak termasuk di dalam keluarga Allah
- Yang tidak mengasihi sesama juga tidak termasuk di dalam keluarga Allah
- Mengasihi Allah berarti melakukan Kehendak Bapa
Matius
12 : 50
Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di
sorga, dialah saudara-Ku laki-laki,
dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
2
Berada
di dalam Allah dan Allah di dalam kita
-
Berada di dalam Allah berarti kehidupan
kita sepenuhnya ada di dalam Kontrol Allah
Yohanes
15 : 5
Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
-
Yesus sebagai Pokok, Dialah kepala
Keluarga, Sumber kehidupan
-
Di dalam Tuhan berbuah banyak, di luar
Tuhan tidak dapat berbuat apa-apa
-
Di luar Tuhan tidak dapat berbuat
apa-apa
3
Keluarga
Allah tidak dibatasi oleh perbedaan
Efesus
2 : 12-13
(Ayat 12)
bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus,
tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang
dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(Ayat 13)
Tetapi sekarang di dalam Kristus
Yesus kamu, yang dahulu
"jauh", sudah menjadi "dekat " oleh darah Kristus
Di dalam kejadian digambarkan bahwa
manusia di ciptakan Segambar dan serupa dengan Tuhan, Imago Dei, Setiap manusia
adalah gambaran Rupa Allah baik secara Natural, Moral, maupun Political
Berbeda, Tapi sama
-
Beda
suku, tapi Sama di dalam Tuhan
Secara biologis setiap kita
berbeda, Jenis kelamin ada Perempuan ada Laki-laki, warna Kulit berbeda, orang
kembar juga ada perbedaan
-
Berbeda
keluarga, tapi Sama di dalam Persekutuan
secara ikatan darah mungkin tidak ada hubungan
Intinya sebagai keluarga kita telah dipersatukan di dalam Kristus
Kita
Semua adalah Keluarga
-
Keluarga
harus Saling Mengasihi
-
Keluarga
harus Saling Memperlengkapi
-
Keluarga
harus saling Tolong Menolong
-
Keluarga
harus saling Menghormati
Sebagai Keluarga ALLAH
Allah adalah kasih. Sifat Allah inilah yang
harus ditumbuh-kembangkan dalam totlitas relasi hidup sebagai keluarga Allah.
Dikatakan demikian, karena keadaan hidup di
akhir zaman ini cenderung kasih kebanyakan orang semakin dingin, semakin pudar
dan semakin menurun kualitasnya.
Kasih kepada Allah tidak lagi menjadi prioritas
keluarga hari-hari ini. Tetapi justru kebanyakan keluarga lebih mengasihi dunia
dan apa yang ada di dalamnya.
Implikasihnya keluarga pun mengalami erosi
kasih. Relasi suami-istri, relasi orangtua-anak, tidak lagi dibangun di atas
dasar kasih Allah, tetapi lebih kepada kepentingan diri.
Sifat egois terus berkembang, sehingga
masing-masing hanya memikirkan dirinya sendiri. Hanya ingin dikasihi,
dimengerti, dipedulikan. Tidak lagi ada motivasi kuat untuk memberi.
“Keluarga
berarti tidak ada seorangpun yang ditinggal atau dilupakan”
David Ogden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar